5 Juli 2024

Data Populasi

Tabel berikut merupakan rekapitulasi jumlah penduduk dan KK di Desa Klumutan pada 14 Maret 2022. # RT Jumlah KK Laki-laki Jumlah KK Perempuan Total Jumlah KK Jumlah Penduduk Laki-laki Jumlah Penduduk Perempuan Total Jumlah Penduduk 1 001 49 15 64 93 83 176 2 002 56 22 78 100 116 216 3 003 44 19 63 69 78 147 4 004 39 16 55 68 81 149 5 005 52 14 66 90 99 189 6 006 44 17 61 83 91 174 7 007 77 13 90 130 112 242 8 008 54 12 66 98 86 184 9 009 50 6 56 79 72 151 10 010 90 15 105 153 144 297 11 011 36 11 47 64 60 124 12 012 46 13 59 87 77 164 13 013 44 10 54 78 83 161 14 014 34 8 42 61 61 122 15 015 77 21 98 136 144 280 16 016 39 13 52 66 68 134 17 017 32 12 44 57 63 120 18 018 98 19 117 172 152 324 19 019 115 19 134 196 190 389 20 020 92 17 109 150 159 309 21 021 68 7 75 107 97 204 22 022 59 12 71 101 102 203 23 023 78 15 93 142 134 276 24 024 41 7 48 72 63 135 25 025 32 5 37 51 103 103 26 026 37 16 53 68 66 134 27 027 40 9 49 72 64 136 28 028 62 18 80 99 111 210 29 029 69 17 86 106 129 235 30 030 74 11 85 122 118 240 31 031 94 17 111 170 145 315 32 032 113 18 131 193 174 367 33 033 74 20 94 144 134 278 34 034 100 12 112 167 162 329 35 035 84 10 94 146 129 275 36 036 46 9 55 83 100 183 37 037 57 23 82 108 97 205 38 038 59 23 82 101 104 205 39 039 48 17 65 108 92 200 Total 2,493 557 3,050 4,335 4,208 8,543

Data Populasi Read More »

Struktur Organisasi

Nama Jabatan No. HP Agus Proklamanto Kepala Desa 0852 3395 3846 Nanik Kartilah Sekretaris Desa 0857 4888 3598 Endah Istama Kaur Keuangan 0815 5941 994 Muhlis Arifien, S.Sos Kaur Umum dan Perencanaan 0857 9097 7815 Aris Januriyadi Kasi Pemerintahan 0821 3296 1341 Parmin Kasi Kesejahteraan dan Pelayanan 0857 3565 5162 Suparno Staf Kasi Kesejahteraan dan Pelayanan 0823 3024 9172 Nyiatik Kamituwo Dusun Bruwok 0821 3989 7488 Malik Aji Saputro Kamituwo Dusun Bangkle 0822 3408 6535 Jaman Kamituwo Dusun Sumberan 0877 0028 8316 Darmanto Kamituwo Dusun Pranti 0856 4973 9996 Mudjiono Kamituwo Dusun Megurun 0878 3032 7204 Roh Aniati Kamituwo Dusun Jomblangsambi 0813 5919 9259 Djoko Wahono Pembantu Kantor Desa 0821 4240 6428 Lina Purwani Karyawan Desa 0821 4413 4018

Struktur Organisasi Read More »

Profil Desa

Sejarah Desa Klumutan Pembukaan wilayah Klumutan dimulai pada masa penjajahan Belanda yang berlangsung selama 350 tahun di Indonesia. Pada periode 1825 hingga 1830, Pangeran Diponegoro memimpin perjuangan melawan Belanda selama lima tahun. Setelah kalah, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Makassar hingga akhir hayatnya. Situasi kacau ini menyebabkan sebagian besar pasukan yang pernah dipimpin oleh Panglima Perang Sentot Alibasah Prawiro Dirjo bergerak ke arah timur, tepatnya ke wilayah Madiun di Jawa Timur. Pada masa itu, wilayah Madiun sebagian besar masih berupa hutan belantara. Pasukan Pangeran Diponegoro yang melarikan diri mulai membuka lahan hutan untuk tempat tinggal. Salah satu pasukan tersebut, Mbah Branti, berasal dari Grobogan, Jawa Tengah. Ia memulai pembukaan lahan di wilayah timur Madiun, dekat dengan sumber mata air. Setelah lahan cukup terbuka, para pejuang lainnya dari pasukan Panglima Sentot turut membuka lahan di sekitar tempat Mbah Branti. Kelompok ini kemudian menamai daerah tempat tinggal mereka sebagai Pranti, yang diambil dari nama Mbah Branti, yang sekarang dikenal sebagai Dukuh Pranti. Pembukaan lahan dilanjutkan ke arah selatan, menemukan hamparan lahan luas dengan banyak tanaman Bangle. Lahan baru ini kemudian dinamai Blok Bangkle, yang sekarang menjadi Dukuh Bangkle. Lahan terus dibuka ke arah selatan, menemukan sumber air besar yang digunakan sebagai sumber air minum. Blok ini dinamai Blok Sumberan, yang sekarang dikenal sebagai Dukuh Sumberan. Pembukaan lahan berlanjut ke arah timur, menyusuri hulu sungai. Ditemukan keanehan di sungai yang aman, dalam, dan tidak pernah mengalami pendangkalan. Sungai bawah tanah ini mengarah ke selatan dan terhubung dengan sungai di Sidorejo. Hulu sungai bawah tanah yang berbentuk seperti mulut gua atau “krowok” dalam bahasa Jawa ini kemudian dinamai Blok Krowok, yang sekarang menjadi Dukuh Bruwok. Penyisiran lahan dilanjutkan ke timur, menemukan dua kubangan atau “jomblangan” yang dikelilingi tanaman kesambi. Daerah ini dinamai Jomblang Kesambi, yang sekarang disebut Jomlangsambi. Di wilayah hutan yang gersang atau lahan kering, sekelompok orang membuka lahan untuk pertanian dengan menanam tanaman pangan seperti umbi-umbian karena jauh dari sumber air. Di antara kelompok tersebut, terdapat seseorang yang memiliki keahlian atau kesaktian khusus, sehingga banyak orang belajar ilmu padanya atau “merguru” dalam bahasa Jawa. Tempat ini dinamai Perguruan atau Merguru, yang sekarang menjadi Dukuh Megurun. Seiring berjalannya waktu, beberapa blok lahan tersebut digabung menjadi satu wilayah yang kemudian dinamai Lumutan. Nama ini diambil dari karakteristik lahan yang banyak ditumbuhi lumut, khususnya di daerah hamparan sungai. Hingga kini, wilayah tersebut dikenal sebagai Desa Klumutan. Potensi Sumber Daya Alam 1. Pertanian Desa Klumutan memiliki 2148 keluarga yang memiliki lahan pertanian. Tanaman pangan yang dihasilkan meliputi padi sawah, padi ladang, cabai, dan singkong. Selain itu, komoditas buah-buahan yang ditanam mencakup pisang, pepaya, dan mangga. 2. Perkebunan Sebanyak 2148 keluarga juga memiliki lahan perkebunan. Komoditas utama perkebunan di desa ini adalah pisang, jagung, dan singkong. Pengelolaan Limbah dan Sampah Jenis sampah yang ada di Desa Klumutan meliputi sampah organik, non-organik, dan limbah industri (tahu). Sampah organik diolah dengan cara dibakar, sementara sampah non-organik (plastik) dijual atau dibakar. Limbah ampas tahu digunakan sebagai pakan ternak, namun limbah air rebusan tahu dibuang ke sungai. Sumber Daya Air Sumber air bersih di Desa Klumutan berasal dari 3 mata air yang digunakan oleh 2399 KK, serta 2080 sumur gali yang dimanfaatkan oleh 2080 KK. Sungai di desa ini berfungsi sebagai irigasi untuk sawah, namun kondisi sungai cukup dangkal dan tercemar. Desa Klumutan juga diberkahi dengan sumber mata air bernama Moho, yang airnya layak dikonsumsi setelah mendapatkan pengecekan setiap bulan. Sumber air ini menjadi salah satu sumber kehidupan penting bagi masyarakat desa. Desa Klumutan juga sudah berlangganan air PDAM. Terdapat dua PDAM dengan total pelanggan mencapai 400 KK. Penggunaan Energi Warga Desa Klumutan menggunakan listrik dari PLN. Untuk keperluan memasak, mereka menggunakan kayu bakar dan LPG. Sarana transportasi yang dimiliki meliputi kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor. Kesehatan Lingkungan Penyakit yang umum diderita di Desa Klumutan adalah DBD, stroke, dan flu. Fasilitas kesehatan masih kurang memadai, dengan tidak adanya puskesmas, hanya pos pelayanan kesehatan dan posyandu di setiap dusun. Bagi warga tidak mampu, disediakan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis melalui anggaran APBD Kabupaten Madiun. Selain itu, terdapat program Jamkesmas dan BPJS. Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Klumutan kebanyakan memeluk agama Islam, dengan sebagian kecil menganut agama Kristen. Tradisi lokal seperti nyadran (bersih desa), slametan, wayangan, dan gambyong masih dipertahankan. Sarana dan Prasarana Desa Klumutan memiliki berbagai sarana dan prasarana, termasuk balai desa yang berfungsi sebagai gedung serbaguna, lapangan voli, dan sepak bola. Terdapat polindes (pondok bersalin desa) di Dusun Sumberan. Di bidang pendidikan, terdapat 5 sekolah dasar, 2 TK, dan 2 PAUD. Terdapat pula 6 masjid dan beberapa mushala. Tata Pemerintahan Desa Klumutan dipimpin oleh Kepala Desa yang dibantu oleh Sekretaris Desa, Kepala Urusan Pemerintah, Pembangunan, Ekonomi, Kesejahteraan Rakyat, Umum, dan Keuangan, serta Kepala Dusun dan Kasiat Linmas. Desa ini memiliki 6 RW dan 39 RT. Lembaga lain yang berperan adalah BPD (Badan Permusyawaratan Desa), LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), PKK, dan Karang Taruna. Desa Klumutan terdiri dari 6 dusun: Sumberan, Bangkle, Bruwok, Megurun, Pranti, dan Jomblangsambi.

Profil Desa Read More »