Dusun Pranti

Sejarah

Dusun Pranti merupakan wilayah pertama yang dibuka di daerah Madiun Timur. Pembukaan lahan ini dimulai oleh seorang prajurit dari Perang Diponegoro bernama Mbah Branti, yang melarikan diri setelah Pangeran Diponegoro dan Panglima Perang Sentot Alibasah Prawirodiredjo ditangkap oleh Belanda. Untuk menghindari pengejaran pasukan Belanda, Mbah Branti membuka lahan di dekat sungai agar memiliki akses ke sumber air.

Kabar pembukaan lahan oleh Mbah Branti menarik pasukan Diponegoro lainnya yang juga sedang dalam pelarian. Mereka bergabung dan membuka lahan di sekitar Mbah Branti, membentuk kelompok masyarakat yang menetap di wilayah tersebut. Nama Pranti dipilih berdasarkan nama Mbah Branti sebagai penghormatan kepada pembuka lahan pertama.

Seiring perkembangan pemerintahan di Indonesia, wilayah ini kemudian dikenal sebagai Dusun Pranti. Dengan mayoritas penduduk yang bertani dan beternak, Dusun Pranti mengalami perkembangan pesat selama hampir dua abad, dengan populasi sekitar 1500 orang dan ekonomi yang berorientasi pada usaha dan pertanian, seperti mebel, produksi tahu, tempe, dan roti.

Share the Post:

Related Posts

Posyandu Lansia

Posyandu Lansia di Desa Klumutan: Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Warga Usia Lanjut Klumutan, Madiun – Desa Klumutan terus menunjukkan komitmennya

Read More